Ini Dia Gaya Hidup Mewah ala Miliarder China






Ilustrasi. Foto: Corbis

Bagi miliarder China, kemewahan bukan hanya dinikmati sendiri secara pribadi. Mereka ingin menunjukkan kepada sosialitanya bahwa mereka kaya dengan mengenakan atau memiliki barang-barang mewah dunia serta menggelar pesta.

Salah satu kegilaan miliarder China adalah menggelar pesta dengan membawa anggur atau wine seharga belasan juta per botolnya. Kelompok pengusaha di China mempunyai kebiasaan menggelar pesta suatu malam dengan syarat membawa satu botol anggur terbaiknya.

Para miliarder yang masuk kelompok ini memburu wine terbaik dunia seperti Chateau Lafite 1962 dan Chateau Latour 1970. Padahal, harganya mencapai USD1.600 atau sekira Rp14 juta per botolnya. Setelah para miliarder itu datang. Seorang panitia mengatakan,“ Tunjukkan anggurnya!”. Para tamu pun menunjukkan botol anggur mereka.

“Kini buku tutup botolnya,” kata panitia itu. Para peserta pun menuruti perintah itu. “Tuangkan anggurnya,” perintahnya lagi. Mereka pun menuangkan pada gelas mereka masing-masing. Acara dilanjutkan dengan saling menunjukkan anggur siapa yang paling mahal. Pemenangnya pun bakal ditentukan. Itulah bagaimana para miliarder China memamerkan kemewahan mereka di depan koleganya.

Aksi eksistensi itu untuk menunjukkan siapa sebenarnya yang paling kaya dan paling paham mengenai arti hidup mewah. Para produsen produk mewah dunia pun berusaha memahami selera para miliarder China.

Tidak seperti kelas menengah China yang terperosok dalam stagnasi kehidupan mereka karena inflasi yang tinggi, para miliarder tak terpengaruh dengan hal itu. Orang kaya itu tetap terbiasa dengan gaya hidup glamor dan penuh sensasi bagi diri mereka sendiri.

Salah satu produk yang juga diburu miliarder China adalah mobil BMW, yang juga memiliki merek Rolls-Royce. Keuntungan mobil keluaran Jerman ini naik empat kali lipat pada kuartal pertama 2011. Sebabnya adalah peningkatan permintaan dari China. Bukan cuma BMW, berbagai merek produk mewah pun mereguk keuntungan di pasar China.

Menurut Barclays Capital, Negeri Tirai Bambu itu mengonsumsi 12 persen barang-barang mewah di seluruh dunia. Kajian yang dilakukan Barclays Capital itu menunjukkan ada pertumbuhan hingga 20-30 persen setiap tahun.

Dalam kurun waktu lima tahun terakhir, China dapat membeli sepertiga barang-barang mewah yang diproduksi di seluruh dunia. Peningkatan pembelian produk mewah di China sebenarnya merupakan hal yang sangat wajar. Itu karena jumlah miliarder di negara itu juga semakin meningkat dari tahun ke tahun.

Laporan Merrill Lynch Cap Gemini World Wealth Report menyebutkan bahwa terdapat setengah juta orang kaya di China dan itu lebih banyak 31 persen dibandingkan pada 2008. Sementara itu, Shanghai Daily menyebutkan, China menjadi negara kedua terbesar yang memiliki miliarder setelah Amerika Serikat.

Forbes China mencatat, kekayaan 213 miliarder China digabungkan mencapai UD566,9 miliar atau 12,6 persen dari kekayaan 1.210 miliarder di seluruh dunia. Direktur MatchPower di Australia, Donald Holdsworth, sangat terkejut dengan pertumbuhan barang-barang mewah di China yang dimulai sejak 1990-an.

Pertanyaan kini adalah bagaimana barang-barang mewah telah menjadi pola hidup para orang kaya di China? “Rata-rata usia para miliarder China adalah 39 tahun atau 15 tahun lebih muda dibandingkan di negara berkembang,” katanya, dikutip BBC. Ditambah lagi, menurut Holdsworth, adalah kebijakan satu keluarga satu anak.

Jadinya, orangtua China akan memberikan yang terbaik bagi anak mereka. Apapun yang diminta anaknya, orangtua akan mengiakan. Anak-anak manja itu akan menjadi “Kaisar Kecil” yang memiliki banyak harta dan barang mewah yang diberikan orang tua mereka. Meskipun demikian, prospek potensial China itu menjadi peluang bagi produsen barang-barang mewah dari Eropa.

LVMH-Moet Hennessy Louis Vuitton, merupakan perusahaan yang memproduksi fesyen bermerek ternama dengan 50 jenis produk yang dikenal sangat laku di pasaran. Sebanyak 40 persen keuntungan LVMH diperoleh dari penjualannya di China.

Perusahaan Eropa yang lain pun mengalami hal yang sama. Burberry dan perusahaan automotif Jerman Audi juga mengalami peningkatan pendapatan karena pasar China yang terus berkembang. Prada-produsen barang mewah asal Italia–juga berusaha menggaet pasar China.

Banyak perusahaan lain yang mendapatkan keuntungan berlipat karena berinvestasi pada saham di Bursa Saham Hong Kong. Gucci pun tak ketinggalan. Produsen fesyen ternama itu membuka lebih dari 40 gerai di puluhan kota di China. Berry Bros and Rudd bahkan mendapatkan prospek yang cerah karena melejitnya penjualan anggur.

Direktur pembelian anggur Berry Bros and Rudd, Alun Griffith, menyatakan bahwa pasar anggur China meningkat 15–20 persen setiap tahun. Kini perusahaannya menguasai 25 persen bisnis penjualan minuman keras itu di Hong Kong. Padahal, lima tahun lalu hanya enam persen.




Anda sedang membaca artikel tentang Ini Dia Gaya Hidup Mewah ala Miliarder China dan anda bisa menemukan artikel Ini Dia Gaya Hidup Mewah ala Miliarder China ini dengan url http://tutorial-blogs.blogspot.com/2011/05/ini-dia-gaya-hidup-mewah-ala-miliarder.html,anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya jika artikel Ini Dia Gaya Hidup Mewah ala Miliarder China ini sangat bermanfaat bagi teman-teman anda,namun jangan lupa untuk meletakkan link Ini Dia Gaya Hidup Mewah ala Miliarder China sebagai sumbernya.

Related Stories Widget by LinkWithin