PT KAI Semprot Cairan Berwarna ke Penumpang di Atap KR





Jumlah penumpang tewas yang naik atap kereta rel listrik (KRL) tahun lalu mencapai 40 orang. Kepala Daerah Operasi (Daops) I Jakarta, Purnomo Radiq Y, menyebut jumlah korban yang jatuh dari atap KRL rata-rata tiga orang per bulan.

Semua korban terjatuh saat menumpang KRL ekonomi dan tewas seketika akibat tersengat listrik. Tubuh mereka ada yang terbakar dan hancur akibat jatuh tersengat listrik tegangan tinggi mencapai 1.500 volt.

Untuk mencegah terus bertambahnya korban, Purnomo mengisntruksikan jajarannya menggelar operasi penumpang di atas atap KRL mulai 10 Mei mendatang. Pada tahap awal, kata dia, operasi yustisi dilakukan di Stasiun Pasar Minggu, dan selanjutnya akan mencakup beberapa titik stasiun di wilayah Jabodetabek.

Dijelaskannya, setelah operasi yustisi pada pagi, kegiatan sore hari PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daops I Jakarta akan langsung memasang penyemprot air secara permanen di beberapa titik persimpangan KRL. Penyemprot air itu, kata Purnomo, diberi pewarna agar baju penumpang di atap kereta yang terkena semprot teridentifikasi melakukan pelanggaran. “Sehingga jika sampai di stasiun petugas tinggal menangkap dan memproses hukum yang bersangkutan,” ujarnya.

Alat Semprot Penumpang Bandel Dioperasikan di Stasiun Kalibata

TEMPO Interaktif, Jakarta - Alat semprot penumpang kereta di Kalibata berada di Pintu Perlintasan 16B Kalibata, bukan di Stasiun Kalibata seperti yang diinformasikan sebelumnya. "Sudah empat kali penyemprotan sejak pagi," kata Komandan Regu Polisi Khusus Kereta Api untuk Tim Penyemprotan Abdul Muis di lokasi, hari ini.

Setiap Abdul memencet tombol di dalam pos perlintasan, air bercampur zat pewarna makanan itu menyembur dari pipa setinggi 3,5 meter di samping pos. Para penumpang yang 'bandel' tampak kaget saat air bertekanan rendah tiba-tiba meluncur ke tubuh mereka.

Alat semprot itu sengaja dipasang PT Kereta Api untuk menertibkan penumpang di atas kereta. Hari ini merupakan penyemprotan perdana dua alat yang telah empat hari dipasang itu.

"Sudah banyak berkurang sejak ada penyemprotan," kata Abdul soal penumpang di atap kereta. Biasanya, atap kereta yang melintas di sana, padat penumpang sekitar pukul 08.00. "(Sekarang) Makin sedikit, mungkin sudah dikasih tahu temannya yang pergi duluan," ujarnya.

PT Kereta Api berusaha menertibkan penumpang atap kereta. Penertiban dilakukan lantaran banyaknya kecelakaan penumpang di atap kereta.

Semprotan Air Berwarna untuk Penumpang di Atap Kereta Akan Dipasang Permanen

TEMPO Interaktif, Jakarta - Semprotan air yang digunakan dalam penertiban terhadap penumpang nakal yang naik ke atap kereta akan dipasang permanen. ”Kami telah memasang di beberapa titik lintasan untuk dioperasikan secara permanen,” kata Akhmad Sujadi, Senior Manager Keamanan PT KAI saat dihubungi hari ini.

Sujadi menyebutkan salah satu lokasi alat penyemprot air berwarna adalah di Kalibata. ”Setelah operasi hari ini, alat itu akan dioperasikan besok,” ujarnya. Selain itu, alat yang sama juga telah terpasang di daerah Cakung. Sementara, satu penyemprot lain akan dipasang di Serpong. ”Kami sedang survei karena alat ini kan butuh aliran listrik dan air,” ujarnya.

Menurut Sujadi, alat yang dipasang di pinggir lintasan, di ketinggian tertentu di atas kereta ini akan berfungsi secara otomatis. ”Saat sensornya menangkap keberadaan penumpang di atap kereta, ia akan menyemprotkan air berwarna,” katanya selaku Kepala Penertiban PT KAI Daerah Operasi I Jakarta.

Selain memasang penyemprot air di pinggir perlintasan, akhir bulan ini PT KAI juga akan memasang barrier untuk menghalau penumpang atap kereta. ”Kami akan memasang barrier yang terbuat dari pipa dan karet di atas jalur-jalur kereta,” ujarnya.

Alat yang cara kerjanya seperti penepuk ini cukup berbahaya bila mengenai manusia yang berada di atas kereta yang bergerak cepat. ”Bisa jatuh, tapi toh naik atap kereta tanpa penepuk pun berbahaya,” kata Sujadi. Ia menambahkan, ”Lagi pula ini kami lakukan agar penumpang sadar akan pentingnya keselamatan dirinya.”

JAKARTA--MICOM: Penertiban penumpang kereta api listrik (KRL) dari PT KAI diikuti dengan pemasangan semprotan permanen di perlintasan beberapa stasiun, salah satunya di Stasiun Kalibata. Begitu dipasang, direncanakan penyemprotan dimulai pada Rabu (11/5) ditujukan kepada para penumpang yang duduk di atas atap kereta.

"Semprotan ini permanen, dipasangnya di beberapa stasiun pertama di Stasiun Kalibata. Berikutnya menyusul Stasiun Cakung dan Kebayoran Lama. Jadi begitu ada yang duduk di atas atap kereta, otomatis disemprot," kata Kepala Penertiban dari PT KAI Ahmad Sujadi di Jakarta, Selasa (10/5).

Sujadi memaparkan semprotan itu berisikan air berwarna yang dikendalikan secara otomatis. Dipastikannya semprotan berwarna tersebut aman bagi kesehatan. Pihak Sujadi mempersiapkan beberapa warna untuk semprotan itu.

"Warna itu dari zat pewarna makanan, ada rasanya manis di mulut, jadi aman. Warnanya ada merah, kuning, hijau. Untuk awal kita sudah menyediakan 100 dus pewarna untuk semprotan ini," urainya.

Diharapkan semprotan ini dapat menyadarkan para penumpang yang kerap berada di atap kereta. Ia menyatakan semprotan berwarna itu dinilai dapat mempermudah pihaknya untuk menindak para penumpang yang tidak tertib. Pihaknya optimistis sistem penertiban itu dapat mengatasi dan menyelesaikan permasalahan KRL.

"Ini proses penyadaran paksa, agar tidak ada lagi yang duduk atau tiduran atau bergelantung di atap kereta. Operasinya harus tuntas karena masalah penumpang seperti ini sudah ada dari dulu. Nanti begitu dia turun, petugas bisa menciri dia karena bajunya tentu basah dan jadi berwarna-warni," jelasnya.

Untuk petugas yang menindak para penumpang tersebut, pihaknya menyiagakan 27 petugas di Stasiun Kalibata dan 40 petugas di Stasiun Cawang. Dituturkannya, sistem penyemprotan ini terinspirasi dari hujan. Berdasarkan pengamatan pihaknya, ketika hujan tidak ada penumpang yang berada di atap kereta. Ia yakin rasa rugi dan malu akan timbul ketika penumpang yang berada di atap terkena semprotan.

"Ini filosofinya dari air hujan. Biasanya tidak ada yang berani naik ke atap kereta kalau hujan. Mereka rela nunggu kereta berikutnya. Jadi kalau kena semprotan kan baju mereka kotor dan akhirnya malu sendiri," tutup Ahmad Sujadi.




Anda sedang membaca artikel tentang PT KAI Semprot Cairan Berwarna ke Penumpang di Atap KR dan anda bisa menemukan artikel PT KAI Semprot Cairan Berwarna ke Penumpang di Atap KR ini dengan url http://tutorial-blogs.blogspot.com/2011/05/pt-kai-semprot-cairan-berwarna-ke.html,anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya jika artikel PT KAI Semprot Cairan Berwarna ke Penumpang di Atap KR ini sangat bermanfaat bagi teman-teman anda,namun jangan lupa untuk meletakkan link PT KAI Semprot Cairan Berwarna ke Penumpang di Atap KR sebagai sumbernya.

Related Stories Widget by LinkWithin