Batuk: Macam dan Tips penanganannya





Sebagian besar batuk disebabkan oleh infeksi virus & antibiotika bukan obat utk mengobati penyakit virus. Penggunaan antibiotika yg tidak semestinya dapat meningkatkan resiko terjadinya reaksi alergi & efek samping dari antibiotika seperti mual, muntah, diare, ruam & infeksi jamur. Antibiotika juga dapat membunuh bakteri ‘baik’ & meningkatkan resiko resistensi antibiotika.

Evaluasi yg teliti terhadap kondisi kesehatan secara umum dpt membantu untuk menentukan penyebab batuk. Ingat, batuk hanyalah gejala penyakit.

Penanganan Batuk:

Penanganan batuk pada dewasa

Cegah dehidrasi. Cairan dpt mencairkan dahak & meringankan iritasi pada kerongkongan.

Batuk kering merespon dengan baik pemberian campuran madu dgn air hangat, teh/jus jeruk. Jangan memberikan madu pada anak di bawah 1 tahun.

Tinggikan kepala dgn bantal tambahan saat tidur di malam hari untuk mengatasi batuk kering.

Hentikan kebiasaan merokok & segala hal yg berhubungan dgn tembakau bila anda & orang disekitar anda batuk.

Hindari paparan bahan bahan iritan yg mudah terhirup seperti asap, debu dll. Gunakan masker bila anda berada di situasi yg banyak asap/debunya.

Jika anda menduga batuk karena masalah lambung, silakan minum obat maag untuk meredakan gangguan lambung.

Jika dibutuhkan, minumlah obat batuk. Hindari membeli obat batuk yg dpt mengatasi banyak gejala sekaligus. Lebih baik mengobati beberapa gejala secara terpisah. Saat ini ada 2 jenis obat batuk yaitu ekspektoran & anti tusif.

Ekspektoran membantu mengencerkan dahak sehingga mudah dikeluarkan terutama bila anda mengalami batuk berdahak. Minumlah ekspektoran bila memang dahak yg anda produksi banyak & sulit dikeluarkan. Jangan terlalu menggantungkan diri pada ekspektoran, minumlah juga air yg cukup.

Contoh ekspektoran antara lain Ambroxol, Bromhexin & Guafenasin.

Anti tusif menekan refleks batuk & sangat berguna untuk batuk kering yg sangat menganggu.

Gunakan anti tusif dengan bijak. Jangan menekan batuk berdahak kecuali memang sangat menganggu istirahat. Batuk jg banyak gunanya utk mengeluarkan dahak sehingga saluran nafas menjadi lapang & mencegah terjadinya infeksi bakteri. Orang asma malah membutuhkan batuk utk melegakan saluran nafas.

Contoh anti tusif antara lain dextromethrophan.

Penanganan batuk pada anak anak

Cobalah menenangkan anak anda. Menangis menyebabkan bernafas menjadi lebih sulit. Cobalah mengalihkan perhatian mereka dgn membacakan buku/mengajak bermain.

Jika tersedia, cobalah menyalakan humidifier tk melembabkan udara & biarkan udara dari humidifier menerpa wajah anak anda.

Jika belum menolong, cobalah ke kamar mandi & hidupkan shower air hangat utk menghasilkan uap air. Tutup pintu kamar mandi & biarkan anak menghirup uap air beberapa menit. Ingat jangan sampai anak terkena air yg terlalu panas & jgn biarkan anak sendirian di kamar mandi.

Jika belum menolong, cobalah ajak anak keluar rumah utk menghirup udara malam.

Jangan memberikan obat batuk pd anak usia dibawah 2 tahun kecuali telah diperiksa oleh dokter sebelumnya. Jika dokter menganjurkan anak anda meminum obat, ikutilah instruksinya dgn benar.

Jangan pernah memberikan anak antibiotika saat mereka batuk sebelum mendapat instruksi dari dokter.

Segeralah ke dokter jika :

*Batuk menyebabkan sulit bernafas, nyeri dada & demam tinggi.

*Batuk disertai darah.

*Batuk tidak sembuh dengan pengobatan tradisional selama 2 minggu.

*Gejala tambah parah & batuk tambah sering.




Anda sedang membaca artikel tentang Batuk: Macam dan Tips penanganannya dan anda bisa menemukan artikel Batuk: Macam dan Tips penanganannya ini dengan url http://tutorial-blogs.blogspot.com/2011/05/batuk-macam-dan-tips-penanganannya.html,anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya jika artikel Batuk: Macam dan Tips penanganannya ini sangat bermanfaat bagi teman-teman anda,namun jangan lupa untuk meletakkan link Batuk: Macam dan Tips penanganannya sebagai sumbernya.

Related Stories Widget by LinkWithin